Yogyakarta (10/3/2024) - Taman Budaya Yogyakarta menjadi saksi dari peristiwa penting dalam dunia seni pertunjukan, yakni Workshop Pantomim. Acara yang diselenggarakan selama dua hari, dihadiri oleh para penggemar seni dari berbagai kalangan yang bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang seni pantomim, sebuah bentuk ekspresi teater yang memukau.
Difasilitasi oleh tokoh-tokoh ternama dalam dunia seni, seperti Broto Wijayanto dari Yayasan Seni Jemek Supardi, Andy Sri Wahyudi dari Bengkel Mime Theatre, dan Ficky Tri Sanjaya dari Institut Hidup, workshop ini bukan sekadar ajang belajar biasa. Mereka memiliki visi yang jelas memperluas wawasan dan mendobrak batasan-batasan yang selama ini mengikat pantomim hanya pada praktik ketubuhan semata.
Salah satu poin penting dalam workshop ini adalah upaya untuk menjadikan pantomim sebagai medium yang terbuka terhadap berbagai disiplin pengetahuan. Tidak lagi hanya menjadi pertunjukan fisik semata, namun pantomim diharapkan dapat menjadi arena multi-interpretasi yang inklusif. Artinya, setiap individu memiliki kesempatan untuk menemukan makna yang unik dari setiap aksi yang ditampilkan.
"Workshop akan berpusat pada dialog pengalaman ketubuhan, berbagi metode, dan strategi penyusunan karya," ungkap Broto Wijayanto. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan workshop tidak hanya sebatas mengajarkan teknik-teknik dasar pantomim, tetapi juga memberikan ruang bagi para peserta untuk berkolaborasi dan menciptakan karya-karya baru yang segar dan inovatif.
Partisipan workshop tidak hanya terdiri dari para praktisi pantomim yang sudah berpengalaman, tetapi juga para pemula yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang seni ini. Peserta dikelompokkan ke dalam tiga kategori usia : 9-12 tahun, 13-18 tahun, dan 19-45 tahun, sehingga setiap peserta dapat belajar dan berkolaborasi dengan sesama dalam kelompok yang sesuai dengan usianya. Dalam suasana yang penuh dengan semangat kolaborasi dan eksplorasi, para peserta saling bertukar pengalaman dan ide-ide kreatif mereka, menciptakan sebuah atmosfer yang membangkitkan semangat dan inspirasi.
Tidak hanya menjadi ajang belajar, workshop ini juga merupakan momen untuk membangun komunitas yang solid di dalam dunia seni pantomim. Para peserta tidak hanya belajar dari para ahli, tetapi juga dari sesama peserta yang memiliki latar belakang dan pengalaman yang beragam.
Dengan demikian, Workshop Pantomim di Taman Budaya Yogyakarta bukan sekadar acara biasa, melainkan sebuah peristiwa yang membuka pintu menuju eksplorasi baru dalam dunia seni pertunjukan. Dengan semangat inklusi dan kolaborasi, para peserta diharapkan dapat membawa pulang pengalaman berharga serta inspirasi untuk terus berkarya dan mengembangkan potensi kreativitas mereka di masa mendatang.