(Yogyakarta, 9/04/2025) — Nuansa hangat dan penuh kekeluargaan menyelimuti Ruang Seminar Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada Rabu pagi ini. Keluarga besar Taman Budaya Yogyakarta, yang berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, menggelar acara Syawalan 1446 H sebagai ajang silaturahmi sekaligus momentum memperkuat semangat kebersamaan usai Idulfitri.
Acara ini juga menjadi momen istimewa dan penuh haru karena dibarengi dengan pamitan purna tugas Kasubbag Tata Usaha Taman Budaya Yogyakarta, Bapak Noeryadi, S.I.P, yang resmi memasuki masa purnabakti per 1 April 2025 setelah mengabdi selama 39 tahun.
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Dra. Purwiati, Kepala UPT Taman Budaya Yogyakarta. Dalam ungkapannya, beliau menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idulfitri 1445 H kepada seluruh hadirin dan memohon maaf atas segala kekhilafan yang mungkin terjadi selama berinteraksi.
“Kami segenap keluarga besar Taman Budaya Yogyakarta mengucapkan Selamat Idulfitri 1446 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin. Momen syawalan ini adalah saat terbaik untuk kembali menyambung silaturahmi dan mempererat kebersamaan,” ujar Dra. Purwiati.
Ibu Purwiati juga memimpin pembacaan ikrar syawalan, sebagai simbol komitmen bersama untuk menjaga harmoni dan kekeluargaan dalam lingkungan kerja.
“Dengan hati yang tulus, mari kita saling memaafkan dan melangkah ke depan bersama, demi kemajuan Taman Budaya yang kita cintai,” tambahnya, disambut antusiasme para peserta.
Momen paling mengharukan datang saat Bapak Noeryadi, S.I.P, didampingi istri tercinta, menyampaikan sambutan pamitan. Dengan suara tenang namun penuh emosi, beliau mengenang masa-masa pengabdiannya yang dimulai sejak 1986, hingga menjabat sebagai Kasubbag Tata Usaha sejak tahun 2001.
“Alhamdulillah, selama 39 tahun saya diberi kesempatan untuk mengabdi di lingkungan yang penuh kekeluargaan ini. Saya bersyukur bisa menyelesaikan tugas dengan baik dan... yang paling penting, saya tidak pernah menerima sanksi kedisiplinan apa pun selama bekerja,” ujar Noeryadi, disambut tepuk tangan apresiatif dari seluruh peserta.
Dedikasi beliau yang luar biasa dan rekam jejak yang bersih menjadi inspirasi bagi generasi penerus di lingkungan TBY.
“Semoga Taman Budaya terus berkembang menjadi ruang yang subur untuk kreativitas dan budaya. Terima kasih atas semua kebersamaan yang indah,” pungkas beliau, sembari menggenggam tangan sang istri dengan senyum ceria.
Menambah kekayaan makna acara, tausiah disampaikan oleh Bapak H.M. Yusli Harun, S.E., M.Sc., pengasuh Yayasan Suluh Melayu Nusantara. Dalam paparan yang mendalam dan reflektif, beliau mengulas tentang pentingnya nilai-nilai luhur dalam tradisi halal bihalal.
“Halal bihalal bukan hanya ajang saling memaafkan, tapi juga bagian dari warisan budaya Nusantara yang sarat dengan pesan sosial dan spiritual,” jelas Yusli Harun.
Beliau juga mengajak seluruh peserta untuk menanamkan keikhlasan dan kesadaran dalam menjaga hubungan yang harmonis, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
“Kita perlu menjaga hati agar tetap bersih, karena dari situlah lahir semangat untuk membangun silaturahmi yang tulus dan berkelanjutan,” tambahnya.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, lalu dilanjutkan dengan sesi ramah tamah dan santap hidangan khas Lebaran. Tawa ringan, jabat tangan, dan pelukan hangat menjadi penanda bahwa kebersamaan yang telah terjalin selama ini bukanlah sesuatu yang mudah dilupakan.
Syawalan kali ini tidak hanya menjadi forum silaturahmi, tetapi juga perayaan atas pengabdian dan integritas. Noeryadi, S.I.P meninggalkan kesan mendalam sebagai sosok teladan, sementara seluruh keluarga besar TBY kembali meneguhkan semangat untuk terus berkarya dan menjaga nilai-nilai luhur budaya.