Yogyakarta, (27/7/2024) – Matra Kriya Festival 2024, sebuah perhelatan seni kriya dua tahunan yang dinantikan, kembali digelar di Taman Budaya Yogyakarta pada tanggal 20-25 Juli 2024. Dengan mengusung tema “Ritual”, festival ini berhasil menyuguhkan beragam karya seni kriya yang memukau dan memperdalam apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya Indonesia.
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai penyelenggara, konsisten dalam mendukung pengembangan ekosistem seni kriya di Indonesia. Melalui Matra Kriya Festival, diharapkan dapat tercipta ekosistem yang kondusif bagi para seniman untuk berkarya dan berkreasi. Dana Keistimewaan Yogyakarta pun turut berperan aktif dalam memajukan sektor seni dan budaya, termasuk di dalamnya adalah seni kriya.
Tema “Ritual” dipilih untuk menggali makna mendalam di balik setiap karya seni kriya. Proses kreatif dalam menghasilkan sebuah karya seringkali dianggap sebagai sebuah ritual, di mana seniman mencurahkan seluruh jiwa dan raganya. Dalam konteks Indonesia, ritual memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, dan hal ini tercermin dalam berbagai bentuk ekspresi seni, termasuk seni kriya.
Pada Matra Kriya Festival 2024, pengunjung dapat menyaksikan beragam karya kriya yang inovatif dan inspiratif, mulai dari karya dua dimensi hingga tiga dimensi. Karya-karya ini dihasilkan oleh 46 seniman muda pilihan dari berbagai daerah di Indonesia, serta 16 seniman Indonesia yang telah memiliki nama di kancah seni rupa.
Matra Kriya Festival tidak hanya sebatas pameran karya seni. Berbagai kegiatan menarik lainnya juga diselenggarakan, seperti workshop, talkshow, fashion show, bazar produk kreatif, hingga pertunjukan seni. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam dunia seni kriya dan memberikan kesempatan bagi para seniman untuk berinteraksi dengan publik.
Salah satu daya tarik utama dari festival ini adalah adanya workshop gratis yang dipandu oleh komunitas seni kriya. Workshop ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar teknik-teknik baru dan mengembangkan kreativitas mereka. Selain itu, talkshow dengan menghadirkan para ahli di bidang seni kriya juga menjadi ajang yang menarik untuk menggali lebih dalam tentang dunia seni kriya.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, menekankan pentingnya pengembangan seni kriya sebagai salah satu sektor industri kreatif. Menurutnya, seni kriya memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi barometer sejak sejarah serta sumber pengembangan kebudayaan bagi para seniman dan masyarakat.
“Seni kriya menjadi tolak ukur peradaban kebudayaan di Indonesia khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan karya-karya kriya, kita bisa menerjemahkan tentang jejak-jejak sejarah serta menjadi warisan budaya tak benda tidak hanya di Indonesia melainkan dunia,” ungkap Dian Laksmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan DIY.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap karya-karya yang luar biasa, panitia Matra Kriya Festival 2024 juga memberikan penghargaan kepada tujuh nominasi karya kriya terbaik. Ketujuh nominator ini akan mempresentasikan karyanya dan dipilih empat di antaranya sebagai pemenang.
Matra Kriya Festival 2024 telah berhasil menjadi ajang yang meriah dan inspiratif bagi para pelaku seni kriya di Indonesia. Melalui festival ini, kita dapat melihat betapa kaya dan beragamnya karya seni kriya yang dihasilkan oleh para seniman Indonesia. Selain itu, festival ini juga telah berhasil menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap seni kriya dan membuka peluang bagi pengembangan sektor industri kreatif di bidang ini.