(Yogyakarta, 13/11/2024) – Gelar Budaya 2024, yang digelar oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya SMA DIY, sukses menghidupkan Taman Budaya Yogyakarta (TBY) dengan pameran seni rupa dan pertunjukan seni dari 46 SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, mulai 11-13 Novemeber 2024, menyuguhkan sebuah kolaborasi budaya yang memadukan karya seni rupa, teater, tari, dan musik.
Acara perdana yang digelar di Galeri TBY ini mengundang perhatian ribuan pengunjung, baik dari kalangan pelajar, guru, maupun masyarakat umum. Kegiatan ini tak hanya menjadi ajang apresiasi bagi karya seni, tetapi juga sebagai ruang interaksi yang mempertemukan para guru seni budaya dengan siswa serta masyarakat dalam sebuah panggung kreatif.
Salah satu daya tarik utama dari Gelar Budaya 2024 adalah pameran seni rupa yang menampilkan lebih dari 200 karya seni, termasuk 179 lukisan, 16 patung, dan 20 batik. Karya-karya ini merupakan hasil kreasi para guru seni budaya SMA yang tergabung dalam MGMP Seni Budaya SMA DIY, serta karya siswa yang turut serta dalam event ini. Setiap karya menceritakan kisah unik, menggambarkan keindahan dan kompleksitas seni rupa Indonesia, dengan mengusung tema-tema lokal dan universal yang relevan dengan kondisi sosial budaya saat ini.
Ketua Panitia MGMP Seni Budaya SMA DIY 2024, Dwi Mas Agung Basuki, mengungkapkan bahwa pameran ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi para guru dan siswa untuk mengekspresikan diri melalui seni. "Gelar Budaya adalah bentuk nyata dari semangat kreatif dan kolaboratif para guru seni budaya di DIY. Selain sebagai ajang pameran, ini juga menjadi platform bagi mereka untuk berbagi dan saling menginspirasi dalam menciptakan karya seni yang dapat diapresiasi oleh semua kalangan," ujar Dwi Mas.
Selain pameran seni rupa, MGMP Seni Budaya SMA DIY 2024 juga menyuguhkan beragam pertunjukan seni yang menarik, seperti tari tradisional, teater, dan musik. Selama tiga hari acara, pengunjung dapat menikmati penampilan-penampilan dari grup kesenian yang diwakili oleh siswa-siswa dari berbagai SMA di DIY. Penampilan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memperlihatkan kedalaman budaya lokal yang terjaga dan terus berkembang di kalangan generasi muda.
Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah tari tradisional yang dibawakan oleh siswa-siswi SMA, yang tak hanya menampilkan keindahan gerakan tetapi juga mengandung makna filosofis yang mendalam. Teater dan musik yang dipentaskan juga turut memperkaya suasana, memberikan hiburan sekaligus menyampaikan pesan-pesan sosial yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
MGMP Seni Budaya SMA DIY 2024 ini juga menjadi momen penting bagi para pendidik dan siswa untuk saling berdialog dan berbagi pandangan. Heri Untoro, Ketua MGMP Seni Budaya SMA Kabupaten Sleman, menilai bahwa acara ini memiliki nilai lebih sebagai wahana refleksi terhadap perjalanan seni budaya di Yogyakarta. "Gelar Budaya menjadi ruang bagi guru, murid, pemerintah, dan masyarakat untuk saling berdialog dan menawarkan ruang dialektika yang konstruktif dalam membangun dunia seni budaya di DIY," kata Heri yang juga guru seni budaya di SMAN 1 Turi Sleman.
Gelar Budaya ini juga mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak pengunjung yang mengungkapkan kekagumannya atas kualitas karya yang dipamerkan dan terhibur dengan berbagai pertunjukan seni yang disajikan. Masyarakat bisa merasakan atmosfer seni yang kental, yang sekaligus memberikan edukasi tentang pentingnya pelestarian budaya lokal dan pengembangan seni di kalangan generasi muda.
Gelar Budaya 2024 menjadi sebuah titik balik dalam sejarah MGMP Seni Budaya SMA DIY. Ini adalah kali pertama MGMP Seni Budaya SMA DIY menggelar acara sebesar ini, yang tidak hanya menampilkan karya seni, tetapi juga menciptakan ruang bagi komunitas seni untuk tumbuh dan berkembang. Dwi Mas Agung Basuki berharap, kegiatan ini dapat menjadi ajang tahunan yang semakin memperkuat silaturahmi antar guru, siswa, dan masyarakat, sekaligus menjadi platform untuk memperkenalkan potensi seni budaya DIY ke kancah yang lebih luas.
"Kami berharap Gelar Budaya ini bisa menjadi ruang bagi para guru seni budaya SMA untuk terus mengasah kreativitas dan menunjukkan karya-karya yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga membuktikan kemampuan praktik dalam berkarya seni," tambahnya.
MGMP Seni Budaya SMA DIY 2024 menjadi bukti bahwa seni budaya tetap relevan dan memiliki tempat yang penting dalam pendidikan di Yogyakarta. Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak pelajar dan guru yang terdorong untuk terus berkarya, berinovasi, dan menjaga serta mengembangkan seni dan budaya Indonesia. Dengan dukungan pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat, Gelar Budaya bisa menjadi salah satu event seni terbesar yang memperkaya khazanah budaya DIY.